lobsterkoe

lobsterkoe

Selasa, 31 Mei 2011

tahapan budidaya lobster air tawar


Budidaya lobster air tawar (Cherax sp.) mulai berkembang sejak tahun 2000. Hewan ini bisa memijah secara alami atau tidak perlu pemijahan secara buatan. Karena itu budidaya ini berkembang cukup pesat, dan saat ini sudah berdiri sentra budidaya di beberapa propinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Pemeliharaan induk
Pemaliharaan induk dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya, siapkan bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 30 – 35 cm; masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan panjang 15 – 20 cm; tebar induk sebanyak 10 – 15 ekor/m2 (jantan dan betina terpisah); beri pakan setiap hari berupa pelet udang dengan diameter 1 mm dan panjang 3 mm sebanyak 2 – 4 butir/ ekor; pemeliharaan induk dilakukan selama 2 – 3 minggu dan setiap tiga hari air diganti ½ bagiannya.
Seleksi induk
Seleksi induk dilakukan dengan melihat tanda-tanda tubuh. Induk jantan yang matang kelamin dicirikan dengan genital pore berbentuk seperti selang kecil (petashma) yang terletak pada tangkai kaki jalan kelima, carapace (kepala) lebih besar dari abdomen (badan), warna lebih cerah dari induk yang belum matang atau induk betina.
Sedangkan induk betina dicirikan dengan genital pore (thelycum) seperti lubang antara kaki jalan kedua dan ketiga, carapace lebih kecil dari abdomen dan warna tubuh lebih kusam ari induk jantan atau sama dengan induk jantan yang belum matang. Pada umumnya ukuran tubuh dan capit jantan lebih besar dari betina.
Pemijahan
Pemijahan dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya, siapkan bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 30 – 35 cm; masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan panjang 15 – 20 cm; tebar induk sebanyak 10 – 15 ekor/m2 tebar 5 ekor induk betina; tebar 3 ekor induk jantan; beri 2 – 4 butit pelet udang setiap hari; (jantan dan betina terpisah); beri pakan setiap hari berupa pelet udang dengan diameter 1 mm dan panjang 3 mm sebanyak 2 – 4 butir/ ekor; pemeliharaan induk dilakukan selama 2 – 3 minggu dan setiap tiga hari air diganti ½ bagiannya.
Seleksi induk yang memijah
Seleksi induk yang sudah memijah dilakukan dengan melihat tanda-tanda tubuh. Caranya, keringkan bak hingga ketinggian 6 cm; tangkap induk-induk betina yang sudah berisi telur berwarna kuning tua atau coklat; masukan ke dalam waskom besar yang diberi aerasi; lakukan seleksi ulang agar mendapatkan induk yang betul-betul matang gonad; masukan ke dalam waskom lain. Catatan : jangan menangkan dengan sekup net, karena bisa menyebabkan induk kaget dan telurnya jatuh. Tangkap dengan kedua tangan, satu untuk memegang kepala satu lagi untuk memegang ekor.
Pengeraman telur dan penetasan
Pengeraman telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 30 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama pengeraman; masukan 1 ekor induk yang sudah bertelur; beri 2 – 4 butir pelet udang setiap hari; ganti air ½ bagiannya setpa tiga hari sekali.

Perontokan telur

Perontokan telur dilakukan setelah masa pengeraman berlangsung selama 40 – 42 hari. Caranya, surutkan air hingga 20 cm, tangkap induk dengan sekup net dan angkat ke atas akuarium, tangkap induk dengan tangan, celupkan induk ke dalam air akuarium itu berkali-kali hingga larva dalam tubuh habis; kembalikan induk ke tempat pemeliharaan; isi air akuarium tadi hingga mencapai ketinggian semula; biarkan selama seminggu.

Pemeliharaan larva

Pemeliharaan dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya, siapkan bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 30 – 35 cm; masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan panjang 15 – 20 cm; tangkap larva dari akuarium perontokan, masukan ke dalam baskom; hitung jumlahnya; tebar 350 ekor larva/m2; beri 100 gram tepung pelet/1.000 ekoer larva; lakukan panen sebulan kemudian.
Pendederan I
Pendederan pertama dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 5.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 0,5 – 1 tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.
Pendederan II
Pendederan kedua juga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 3.000 ekor benih dari pendederan I (telah diseleksi); beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.

Pendederan III

Pendederan ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 100 m2; keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 2.000 ekor hasil dari pendederan II (telah diseleksi); beri 3 – 5 kg pelet kecil (khusus udang); panen benih dilakukan sebulan kemudian.
Pembesaran
Pembesaran lobster air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 200 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 4 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 – 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 6.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan konsumsi beukuran 20 – 30 gram 80 – 100 kg
Selamat mencoba, semoga sukses

Sabtu, 21 Mei 2011

jenis - jenis lobster air tawar

Terdapat ratusan jenis lobster air tawar di seluruh dunia yang tersebar di Australia, Papua, jepang, china, amerika, dan eropa. Lobster – lobster tersebut berasal dari keluarga Astacidae, Cambaridae, dan Parastacidae. Sebagian diantara jenis-jenis tersebut sudah dapat dibudidayakan di luar habitat aslinya dan dikenal dengan lobster air tawar komersial.
Beberapa jenis yang banyak dibudidayakan di Indonesia diantaranya :
Cherax quadricarinatus
Cherax quadricarinatus
Cherax quadricarinatus termasuk dalam keluarga Parastacidae.  Cherax quadricarinatusdikenal pula dengan sebutan Red claw karena ciri khas pada kedua ujung capitnya yang berwarna merah terutama pada lobster jantan. Tubuhnya didominasi oleh warna biru dengan sedikit bercak kemerahan. C. quadricarinatus sangat mudah dibedakan dari jenis cherax lainnya yaitu melalui carinaenya yang berjumlah empat.  Quadricarinatus artinya mempunyai empat buah lunas (quadric = empat, carinatus = carinae, bentukan menyerupai lunas).
carinae
Cherax quadricarinatus atau red claw di habitat aslinya dapat tumbuh hingga mencapai bobot 800-1000 gram per ekor dengan panjang 50 cm. Untuk budidaya di luar habitat aslinya diperlukan suhu air antara 20 -28 °C dengan pH 7-8. Jumlah telur yang dihasilkan dalam satu kali perkawinan mencapai 100-200 butir dan dalam satu tahun dapat menghasilkan sekitar 600 – 1000 butir.

Cherax destructor
lobster.cherax-destructor
Sama halnya dengan Cherax quadricarinatus, Cherax destructor juga termasuk dalam keluarga Parastacidae. Cherax destructor merupakan jenis lobster air tawar yang paling dikenal diantara puluhan jenis lobster air tawar  yang hidup di Australia. Jenis ini mulai diminati di Indonesia untuk dibudidayakan karena bentuknya yang eksotis dengan capit yang besar. Tubuhnya didominasi warna merah kecokelatan dengan panjang tubuh antara 20 -25 cm dan berat 200-300 gram per ekor.
Produktivitas lobster jenis ini lebih rendah bila dibandingkan dengan red claw. Perkawinan hanya berlangsung 2 kali dalam setahun dengan jumlah anakan 30 – 150 ekor dalam satu kali perkawinan. Selain itu tingkat kanibalisme lobster ini terbilang tinggi terutama saat moulting sehingga tidak banyak peternak yang membudidayakannya.
Procambarus clarkii
lobster.clarkii
Procambarus clarkii berasal dari keluarga Cambaridae. Keluarga Cambaridae merupakan keluarga lobster air tawar  yang hidup di bagian lintang utara. Procambarus clarkii sendiri berasal dari daerah Amerika Utara.
P. clarkii mempunyai warna tubuh dominan merah bata pada jantan dan oranye kemerah merahan pada betina sehingga lobster jenis ini sering disebut sebagai red swamp crayfish. Ukuran tubuh  P. clarkia lebih kecil bila dibandingkan dengan Cherax sp. Panjang tubuhnya sekitar 8-20 cm. dengan  berat antara 75 -100 gram.
P. clarkia (Red swap crayfish) diketahui mempunyai rentang toleransi yang luas  terhadap salinitas air sehingga  mereka bisa dijumpai baik di air tawar maupun air payau. Mereka kerap membuat lubang pada tepi sungai, rawa, dan tanggul saluran irigasi.
P. clarkia bersifat sangat agresif, teritorial, dan rakus, sehingga mereka bisa menjadi ancaman bagi hewan lain yang memanfaatkan sumberdaya yang sama. Mereka bahkan mampu bersaing dengan jenis-jenis crayfish lokal. Sebuah penelitian di Spanyol menunjukkan bahwa mereka mampu mengubah komunitas tumbuhan pada suatu lahan basah disana. Oleh karena itu introduksi mereka ke daerah baru perlu diperhatikan dengan seksama.
Cherax sp.
Cherax sp banyak tersebar di daerah Lembah baliem kabupaten jayawijaya. Terdapat lebih dari 12 jenis  lobster di daerah tersebut. Umumnya lobster papua berwarna kecokelatan dan sebagian ada yang berwarna oranye. Beberapa jenis diantaranya Blue Monticola , Orange Tip, Cherax Albertisi, Black Tiger dan Supered Papua
Super red Papua
superred papua
black tiger
Black tiger
Cherax Albertisi
cherax_albertisi
Orange Tip
Cherax Orange

Jumat, 20 Mei 2011

Peluang usaha pembibitan dan pembesaran lobster air tawar sangat prospektif dan menjanjikan

Peluang usaha pembibitan dan pembesaran lobster air tawar sangat prospektif dan menjanjikan. Betapa tidak, ditelaah dari cara pembudidayaan yang tidak terlalu sulit serta modal yang dikeluarkan pun tidaklah terlalu besar. Kita bisa memulainya dalam skala rumahan untuk pembibitan dengan bermodalkan aquarium, sedangkan untuk pembesaran dapat dilakukan pada kolam semen, fiber, ataupun kolam tanah.


Bagi yang tidak punya lahan terlalu besar, pembesaran dapat dilakukan dengan menggunakan kolam terpal yang dindingnya terbuat dari kayu. bahkan kita dapat menggunakan talang air sebagai wadah untuk beternak! bayangkan... harga jual LAT (Lobster Air Tawar) yang mampu mencapai Rp.120ribu sampai Rp. 200ribu-an per kilonya. bandingkan dengan beternak lele atau ikan mas yang dengan proses serta biaya yang hampir sama tapi nilai jualnya tidak terlalu tinggi. paling harganya Rp. 10ribu sampe Rp.18Ribu per kilonya. itupun pada tingkat eceran!! sayapun kini tengah merintis usaha ini... jadi bagi yang mau berbagi pengalaman serta informasi, saya tunggu..!!